untuk semua yang serba tak pasti di sini,
untuk semua tanya tanpa jawab saat ini,
untuk semua yang menusuk kini,
untuk semua luka,
untuk semua pedih,
tersenyumlah sayang..
kamu punya permata yang terindah di sini,
kamu cinta yang tak ternilai,
kamu bambu yang kuat bertahan melawan angin,
kamu pelangi indah pemberi harapan,
begitu besar artimu,
jadi hentikan tangismu
tak usah memaksa diri membuka hati,
nanti cinta yang akan menemukanmu,
tanpa kau tahu..
dia mengajakmu menari dengan irama terindah dari fajar,
dan saat kau mabuk dibuatnya,
kau menari, menyanyi, bahkan tertawa bahagia bersamanya..
mentarimu akan segera terbit, sayang..
agungkan waktu, percaya padanya,
terakhir..
tersenyumlah..
untuk semua tanya tanpa jawab saat ini,
untuk semua yang menusuk kini,
untuk semua luka,
untuk semua pedih,
tersenyumlah sayang..
kamu punya permata yang terindah di sini,
kamu cinta yang tak ternilai,
kamu bambu yang kuat bertahan melawan angin,
kamu pelangi indah pemberi harapan,
begitu besar artimu,
jadi hentikan tangismu
tak usah memaksa diri membuka hati,
nanti cinta yang akan menemukanmu,
tanpa kau tahu..
dia mengajakmu menari dengan irama terindah dari fajar,
dan saat kau mabuk dibuatnya,
kau menari, menyanyi, bahkan tertawa bahagia bersamanya..
mentarimu akan segera terbit, sayang..
agungkan waktu, percaya padanya,
terakhir..
tersenyumlah..
2 komentar:
SELALU
Ku menanti terbitnya sang mentari...
Tak kulepas bangunku barang sedetik pun...
Kuhabiskan waktuku ini hanya untukmu...
Hanya untuk menanti dan menanti...
Selalu kunanti kecantikan dan hangatnya dirimu...
Selalu kunanti dirimu tuk sinari hariku yang gelap ini...
Namun, Kau tak ada...
Hanya sang Bulan yang menyapaku...
Lelah...
Kulelah menunggumu...
Namun hatiku tetap menginginkanmu...
Ingin kubuang penantian ini...
Ingin kutinggalkan semua impian ini...
Impian tuk merasakan hangatnya dirimu...
Lelehkan hatiku yang beku...
Terangi gelapnya hatiku...
Memenuhi hati dan pikiranku...
Menatap indahnya dirimu...
Memelukmu erat...
Tak kan pernah lepaskanmu...
Mata dan hati ini hampir tidak bisa melihat terang lagi...
Sang bulan yang dingin, pun tampak menghangatkanku...
Hariku dipenuhi oleh hadirnya sang bulan...
Tak jarang kutatap wajah bulan, yang kian lama terasa makin cantik...
Hanya sang bulan yang tetap dan terus menemaniku...
Kadang aku bingung mencari sang bulan bila yang kulihat hanya bintang...
Sejak kapan aku mencari sang bulan?
Yang kurasa padamu kian lama kian pudar...
Akankah kau pancarkan sinarmu?
Ataukah kau hanya impian belaka?
Ataukah dirimu tak lebih dari sekedar dongeng?
Aku lelah...
Tampakkanlah dirimu...
Sebelum mata dan hati ini menjadi gelap seutuhnya...
Dimana hanya gelap dan sang bulan yang dapat kulihat...
Dimana ku tak lage menunggumu...
Aku menunggumu selalu...
- Edward Tan -
itulah yang akan kita pilih
pada akhirnya...
itulah yang akan memisahkan...
perbedaan...
namun itu jugalah yang akan menyatukan...
perbedaan...
khas dan sangat otentik...
manusia lah kita...
karena itu.........
Posting Komentar